Theori Kepinding*

By: Chaery W**
Melalui riset dan berbagai eksperimen yang melelahkan, akhirnya Prof. Suke Oto dari Jepang berani juga merumuskan sebuah konklusi yang menyatakan bahwa wabah kepinding yang hampir berhasil memasuki setiap kamar di apartemen Al Ahgaf itu berasal mula dari satu biji (maaf) upil yang tergeletakkan di sembarang tempat.

Upil yang masih basah, tanpa disadari pemiliknya tadi akhirnya dihinggapi oleh lalat betina untuk menitipkan telur-telurnya. Setelah 40 hari dalam cangkangnya, telur-telur tadi menetas bukan sebagai ulat yang akan bermetamhorfosis menjadi lalat, melainkan langsung berevolusi menjadi anak kepinding. Prof. Suke dalam buku best sellernya 'the life of kepinding' menyandarkan theorinya ini, paling tidak, pada 3 argumen yang kokoh. Pertama: persamaan warna (same in colour) antara kepinding dengan upil, yakni, coklat tua." Tak di Jepang, tak di Arab warna kepinding sama, begitu pula dengan upil manusia, sama-sama coklat". Begitu komentar Profesor ketika jumpa pers di Demun City bulan september lalu. Kedua: kesamaan tempat (same in place). Ketika kepinding memilih kaki meja, kaki kursi, celah-celah rak buku yang tersembunyi dan bagian bawah dari ranjang yang tidak jauh dari jangkauan manusia, sebagai habitat untuk menjaga dan mengembangkan populasinya, maka upil pun memilh tempat yang sama. "Diakui atau tidak, kita biasa menyembunyikan upil kita di tempat2 tersebut," imbuh beliau. Ketiga: kesamaan makanan (same in food). Hampir semua makhluk penghisap darah, termasuk kepinding dan upil, takut dengan matahari dan panas. Oleh karenanya, mereka selalu mencari tempat yang gelap dan sembab. Status kepinding sebagai penghisap darah sudah jelas, tetapi kalau upil bagaimana mungkin?! Yah, satu hal yang sering terlewatkan oleh kesadaran manusia adalah bahwa upil mengkonsumsi darah manusia lebih banyak dari pada kepinding. Jarang disadari, ketika manusia memasukkan jari telunjuk ke labirin hidungnya untuk mendapatkan satu biji upil, maka sering kali terjadi accident yang berakhir dengan pendarahan.
Bagaimanapun juga, ini adalah fakta dan realita yang dipaksakan Prof. Suke kepada publik untuk diakui kebenaran dan validitasnya. "Semua sudah terjadi, dan kepinding sudah merajalela. Sekarang ratap sesalpun tak ada guna. Tak ada lagi yang bisa kita lakukan kecuali hanya mengandai. Andai saja aku tidak membuang upilku dulu disembarang tempat," ungkap Prof. Suke putus asa dalam menutup jumpa persnya. Kla..kla..kla...x3.

* Kepinding, kutu busuk, tinggi (حشرة العليا), dan bangsat adalah sama, satu spesies dengan seribu nama.
** Mahasiswa Univ. Al Ahgaff tingkat II.

Selengkapnya....

TUKANG CUKUR

By: Gali*

Ada seorang tukang cukur yang baik hati di sebuah kota di United States. Suatu hari seorang penjual bunga datang kepadanya, untuk memotong rambut. Selesai potong rambut, dia bermaksud membayar tetapi tukang cukur menjawab, "maaf saya tidak bisa menerima uang darimu, saya melakukan pelayanan."


Si penjual bungapun sangat gembira dan meninggalkan tukang cukur tersebut. Pada keesokan paginya, ketika si tukang cukur membuka toko, ada sebuah kartu ucapan terima kasih dan selusin bunga mawar yang telah menanti di depan pintu.

Seorang polisi datang untuk mencukur rambutnya dan dia pun bermaksud untuk membayar setelah selesai dipotong rambutnya, tetapi si tukang cukur menjawab, "maaf saya tidak bisa menerima uang darimu, saya melakukan pelayanan." Si polisi pun sangat gembira dan meninggalkan sang tukang cukur tersebut. Pada keesokan paginya, ketika si tukang cukur tersebut membuka tokonya, ada kartu ucapan terima kasih dan selusin donat yang telah menanti di depan pintu tokonya.

Di hari berikutnya datanglah software engineer dari Indonesia untuk potong rambut, ketika telah selesai dan hendak membayar, sang tukang cukur pun menjawab, "maaf, saya tidak bisa menerima uang anda, saya melakukan pelayanan." Si software engineer dari Indonesia pun sangat gembira dan meninggalkan tukang cukur tersebut. Pada keesokan harinya ketika tukang cukur membuka tokonya, coba tebak apa yang ditemukan si tukang cukur di depan pintunya???????

* Mahasiswa Al Ahgaff tingkat III.

Selengkapnya....

Berat sekali

By : Adi*
Malam itu, suasana kamar Dzu Nuroin sangat tegang sekali, soalnya di situ ada dua orang yang sama-sama memeras otaknya, main catur, disaat mereka lagi panas-panasnya, lalu datang Tomar dengan Tohar (nama samaran) yang merupakan ahli ghurfah situ.


Tomar : Har, gimana kalau kita main tebak tebakan?..
Toha : Ayo siapa takut, tapi yang menang harus ada hadiahnya lo..
Tomar : Oke pokoknya kalau saya menang kamu harus ntraktir saya, tapi, kalau kamu menang saya harus ditraktir sama kamu.
Tohar : Oke, masa bodoh.
Tomar : Olah raga apa yang paling berat?
Tohar : Ah gampang, jawabannya olah raga balapan.
Tomar : Salah...
Tohar : Olah raga suami istri
Tomar : Ngaco kamu, itu berat-berat enak..
Tohar : Terus apa dong kalau itu salah?
Tomar : Jawabannya, orang main catur, soalnya para pemainnya harus ngangkat kuda
Tohar : ?****

* Mahasiswa Univ. Al Ahgaff tingkat II.

Selengkapnya....

Terima kasih atas perhatiannya

By : Ibnu*

Pagi itu, pak Tarmin datang ke rumahnya pak Asror dengan raut wajah yang sangat lemas sekali, kebetulan pak Tarmin pada saat itu lagi kena kangker (kantong kering )bin bokek, kedatangannya ke rumah pak Asror tidak lain hanya pengin cari hidup, alhamdulillah pak Tarmin disambut dengan baik oleh pak Asror.
Pak Tarmin : Assalamu'alaikum…
Pak Asror : Wa'alaikum salam, oooo… Tarmin ayo silahkan masuk.
Pak Tarmin : Ia Ror, terima kasih.
Pak Asror : Tumben datang kesini?
Pak Tarmin : Saya mau pinjam sepedanya, buat beli beras.
Pak Asror : Oo… pake aja.
Pak Tarmin : Oke saya bawa dulu ya….

Keesokan harinya pak Asror datang ke rumah pak Tarmin dikarenakan sepedanya belum balik-balik,
Pak Asror : Eh sepeda saya mana kok gak balik-balik?
Pak Tarmin : Sudah saya jual, buat beli beras.
Pak Asror : Aduh…emang siapa yang nyuruh jual?
Pak Tarmin : kemarin kan saya pinjam sepedanya buat beli beras, jadi sepeda itu saya jual lalu uangnya buat beli beras gitu.
Pak Asror : Aduh celaka????
* Mahasiswa Univ. Al Ahgaff tingkat II.

Selengkapnya....

Nyanyian di Jalur Gaza *

Oleh : Chaery W**
Ratusan kami yang kini mati tanpa dosa
berderet acak antara jalur Gaza
tulang kami remuk, darah terkucur
jasad terkoyak luka, bangunan lebur
itu belum apa
tapi, pengkhianatan dari satu hati dan jiwa



Kami yang mulai lahir terjajah
sudah tak bisa berpekik 'serbu' kini
dan pundak tak bisa pikul roket lagi
kami tinggal mayat-mayat berserakan
dan kanon-kanon tak beramunisi

Jika sisa rasa iba dan gelisah di dada
ketika kilat membelah pekat malam
dalam hening di jalur Gaza yang sunyi
kepadamu kami bernyanyi:
sambung nyawa kami
berjaga di perbatasan Gaza
hadang imperalis Yahudi
lindungi bumi suci Palestina
kami yang 60-an tahun menahan derita
sudah tak bisa bertempur lagi
suami menduda, istri menjanda
dan anak-anak sebatang kara
atau ikut mati juga
beri derita kami makna
kami dikepung, berbulan-bulan diblokade
pintu perbatasan Rafah ditutup
obat, sandang-pangan tak boleh masuk
derita kami demi kemerdekaan
mengusir penjajah Zionis sebuah harapan
beri derita kami arti
harapan kami terserah padamu kini
kau yang hidup, yang sekarang bisa tentukan
wujudkan impian atau terus bermimpi

Baik Saudara, kami dengar lagumu
kami sisingkan lengan baju
siap bertempur membelamu bersamamu
Maju….. Serbu…..
harta, darah dan nyawa kami untukmu
kita satu agama, tubuh, hati, dan jiwa satu
engkau adalah kanon-kanon perang
dan kami adalah peluru-pelurumu
berjaga kembali di garis perbatasan
dari misil dan roket jet-jet musuh, kamilah perisaimu

Tapi, maafkan Saudara…
kami sibuk…
sibuk berselisih dengan teman sendiri
atau dengan urusan dalam negeri
Tapi, maafkan Saudara…
kami pengecut…
takut ada pemutusan hubungan diplomasi
atau embargo dan sumbangan luar negeri terhenti
takut kehilangan harta, anak-anak, dan istri
atau nyawa sendiri

Jika sisa rasa iba dan gelisah di dada
ketika kilat membelah pekat malam
dan lonceng kereta kuda yang berdetak
dalam hening di jalur Gaza yang sunyi
padamu yang bernyawa kami bernyanyi
(10/01)

* Terinspirasi oleh: Krawang–Bekasi; Sang Legenda Chairil Anwar
** Penulis adalah mahasiswa Al Ahgaff tingkat II


Selengkapnya....

Apa yang Kau Miliki?

Oleh : Ash-habu Royatis Suud*


Ribuan hari kau jelajahi lorong hidupmu
Jauh tak terukur jarak kau tempuh
Entah… 'apa yang kau cari…!?'

Apakah kebahagian..?


Mungkin…, tapi, kau selalu berdusta
Cintamu hanya semboyan belaka
Dia tek pernah tersenyum bahagia
Kau tak sadar hanya menyiksanya, tapi…
Hatimu menangis saat kau tertawa

Bukan bahagia…, bukan itu yang kau damba
Kau tak pantas walau kau inginkannya..!!
Hanya penyesalan datang warnai kenang
Hanya bermimpi dalam mimpi
Kapan kau insyafi hidupmu yang hilang
Kapan kau tahu hidupmu tak terulang

Ingatlah lorong panjang itu
Kelam tertimbun hina dunia
Tertinggal waktu di dinding hari-harimu
Tangis terisak bebani langkah beratmu
Iringi detak nafas senja
Songsong hidup abadi tanpa mati.

* Pengibar Bendera Kelam adalah mahasiswa Al Ahgaff tingkat II

Selengkapnya....

Membanggakan Hp Orang Tua

By : Tamdjoe*

Ada dua anak kecil sedang berdebat dan saling membanggakan hp kedua ayah mereka, begini percakapannya:

Syafa'at: Hp ayahku udah 3,5G lho, jadi video call
nya gak pernah putus-putus.
Muarifin: Masih 3,5G..!!, hp ayahku aja 4G, radius
bluetooth-nya aja 5 kilometer.

Syafa'at: Ya udah, kalo gitu hp ayahku 15KG, gak
cuma G tapi KG tau gak lho!!! (Syafa'at
gak mau kalah).
Muarifin: Helleh…, hp ayahku tahan air tau!!!
Syafa'at: Yyyah..,hp ayahku tahan api!!!
Kedua anak ini mulai aneh.
Muarifin: Hp ayahku ada TV-nya jadi bisa nonton
Syafa'at: Haaahhh.., pasti channel lokal, hp
ayahku ada parabolanya, cartoon
network,I ndovision, dan juga astro,
hayyo..!!
Muarifin: Yyyeee… hp ayahku ada rodanya, jadi
kayak mobil gitu!!!
Syafa'at: Hhhaalllah,, hp ayahmu itu ngisi
bensinnya di hp ayahku tau!!
Muarifin: Hp ayahku ada garasinya, jadi kemarin
markir mobilnya di hp, bukan di garasi
lagi!!!
Syafa'at: Eh,, eh,,, hp ayahku ada ruang tamunya,
jadi kemarin ibu2 pergi ke hp itu buat
arisan, ibumu juga datang kok!?!?!
Muarifin: Oiya ampe lupa, hp ayahku ada
sayapnya, jadi bisa terbang!!
Syafa'at: Lha terus kenapa??? wong airportnya itu
hp ayahku!!, jadi pesawatmu numpang di
airportku
Muarifin: Hee,, hp ayahku juara catur se-
Indonesia,, hayo gimana lho!!!
Syafa'at: Catur aja bangga, nich,, kemarin hp
ayahku juara angkat besi olimpiade Beijing!!
Muarifin: Lha,, hp ayahku kemarin jualan snack,
agar-agar dll!!!
Syafa'at: Weleee,,, hp ayahku kemarin bikin nasi,
lauk-pauk, sambel, trus dijual!! ada
bakwannya lagi!!! hayyyo mau apa lagi loe!!
Muarifin: GGGGEEEEERRRRRRR…………..
ya udah, loe sekarang menang tapi,
jangan lupa besok lagi yah!!!! masih
banyak kehebatan hp ayahku!!

Padahal tahukah anda bahwa hp kedua ayah kedua bocah tersebut adalah hp NOKIA 3310!!.

* Mahasiswa tingkat II univ. Al ahgaff

Selengkapnya....

Sang Waktu

Oleh: Ma2d*
Menggelitik dalam otakku, kamukah itu:
Kurasa bukan, saat tersenyum, bukan karena parasmu, tidak juga cantikmu, ataupun tingkah lakumu. Aku hanya tersenyum saat memikirkan kebodohanku, ketololanku di waktu itu.

Geli dalam benakku mengajak bibirku tersungging untuk menampakkan senyum. Saat kesunyian ruang juga kegaduhannya, tiada beda untuk seonggok hati yang jiwanya melayang. Bukan menghampirimu, tidak menjemput kisah masa lalu. Hanya menyapa waktu yang pernah menjadi saksi akan kegagalanku memanfaatkannya.
Pernah suatu hari sang waktu bercerita padaku. Tentang pengalaman yang ia alami bersamaku. Padahal, aku sendiri masih mengingatnya untuk menghormatinya, aku terus mendengarkannya dengan seksama, ternyata ia menceritakannya dengan gaya yang lain dengan apa yang selama ini aku pahami dari setiap pengalaman itu.
Satu persatu pengalaman ia ceritakan. Begitu pula penafsiran dari setiap pengalaman itu ia tambahkan setiap kali mengakhiri sepenggal cerita.
Aku hanya tercengang, terbengong, terkagum-kagum, akan kecerdasan sang waktu dalam bercerita. Ia mampu dengan cermat menyisipkan catatan kaki pada setiap point penting yang harus diberi keterangan khusus atau rujukan.
Terimakasih waktu, atas kejujuranmu. Termakasih waktu akan kesetianmu pada persahabatan kita.
Tanpamu aku akan kesepian.
Denganmu kutemukan kecerahan.
Permintaanku, ajarilah aku kejujuran.

"ARIGATOGOZAIMAS"
Catatan sahabat setia
M. DARI WAKTU KE WAKTU RAHARJO, S.Pd.I.

* mahasiswa tingkat III Univ. Al Ahgaff

Selengkapnya....