KOMITMEN SEORANG MUSLIM TERHADAP ISLAM

Oleh: Ibnu R*

Kalau kita membaca juz Amma tentu kita akan menjumpai surat Al Asr. Surat pendek ini biasanya dibaca oleh orang muslim ketika selesai dari perkumpulan atau majlis khoir. Didalam surat pendek ini ternyata mempunyai makna yang cukup besar dan asasi bagi kehidupan manusia, sampai-sampai Imam Syafi"i rodiyallahu anhu berkomentar "Andaikata allah menurunkan satu surat ini saja kepada manusia, niscaya cukuplah untuk dijadikan pegangan hidupnya" ( Tafsir Al-Wasit).


Kalau kita bertanya dan memberi pilihan antara beruntung dan merugi terhadap orang-orang disekitar kita baik itu seorang pedagang, pengusaha, kontraktor dan lain sebagainya tentang kehidupan dunia maka mereka tentu akan memilih untuk hidup beruntung, apalagi kalau di tawari kehidupan dunia dan akhirat tentu juga mereka akan memilih hidup beruntung di dunia dan akhirat dari pada merugi sekalipun itu orang kafir, kalau kita melihat di dalam surat tersebut bahwa Allah SWT bersabda ; Demi masa Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian. Masa disini adalah zaman yang disitu ada aktifitas anak cucu Adam dari aktifitas baik ataupun buruk (Tafsir Ibnu Katsir).
Di dalam ayat kedua tersebut Allah menjelaskan secara jelas bahwa setiap manusia berada dalam kerugian, lalu bagaimana dengan orang-orang yang menginginkan dirinya hidup beruntung didunia dan akhirat, sedangkan di dalam ayat itu Allah mengatakan bahwa manusia benar-benar berada dalam kerugian..??
Ternyata didalam surat itu pula Allah memberi pengecualian, dalam artian bahwa seluruh manusia itu berada dalam kerugian dan mengecualikan orang-orang yang mempunyai empat kometmen yang terikat kepada Allah.

Empat kometmen tersebut adalah:

A. Mengimani Islam

Secara konsepsional seorang muslim wajib mengimani islam sebagai Manhajul Hayah (pedoman hidup) yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia dimuka bumi ini. Iman dalam artian sebenarnya bukan hanya sekedar percaya seperti yang di artikan oleh banyak orang selama ini, tapi iman yang berangkat dari sebuah keyakiaan hati dan ikrar lewat pernyatan beserta realisasi dalam bentuk tingkah laku. Bukan mengimani islam secara akal atau karena hal itu dianggap masuk akal.
Mengimani islam berarti iman kepada Allah Swt, para malaikat, kitab-kitab, para utusan, hari kiamat dan iman terhadap qodha' dan qodar yang baik maupun yang buruk yang dibarengi dengan pengorbanan termasuk harta dan jiwa.

B. Mengamalkan Islam

Sebagai metode kehidupan islam tidak cukup hanya sekedar diyakini saja, tapi harus diwujudkan dalam bentuk amal perbuatan keseharian yang berpedoman terhadap al-qur'an dan sunnah rosul secara kaffah.
Islam dihadirkan ditengaah umat manusia dengan maksud direalisir. Ia muncul selaras dengan fitrah manusia, maka tidak ada satu persoaalan yang tidak di atur oleh islam, mulai dari persoaalan kecil sebagaimana ketika kita beretika makan sampai sampai kepada soal bagaimana mengatur sistem masyarakat atau kenegaraan, semua itu harus direalisasikan dalam bentuk amal shalih yang berkesinambungan dan perlu diketahu amal shalih tidak hanya sesuatu pekerjaan yang nampak secara dhohir dalam kehidupan kita, tapi ia juga meliputi pekerjaan yang samar yang kadang-kadang kebanyakan orang tidak menganggapnya.

C. Mendakwahkan Islam

Jika islam sudah diyakini kemudiaan di amalkan dalam tindakan kesehariaan maka berikutnya seorang muslim wajib mendakwahkan islam, dakwah berarti menyebarkan islam mengajak seluruh manusia untuk masuk islam dan mentaati kebenaran dengan cara-cara yang baik dan lembut (serulah manusia kepada jalan rabmu dengan hikmah yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik) bukan dengan kekerasan yang dewasa ini, dakwah banyak disalah artikan oleh orang hingga akhirnya kebanyakan orang yang tidak suka terhadap islam, mengecam dan menuduh bahwa islam itu agama yang keras dan brutal, oleh karena itu mari kita ajak mereka dengan lembut dan penuh hikmah seperti apa yang di jelaskan di dalam al-qur'an yang kemudian di praktekkan oleh Rosululah SAW supaya nantinya mereka mau meangabdikan dirinya semata-mata hanya karena Allah Swt.

D. Sabar Dalam Berislam

Bagi siapa saja yang telah mengimani, mengamalkan islam sebagai pedoman hidup utuh maka sangat tidak mustahil jika ia berhadapan dengan berbagai hambatan, tantangan maupun ancaman yang setiap kali harus di hadapi dalam hidup.
Ini merupakan sunnatullah, seperti yang dialami oleh Rosulullah SAW manakala islam ditegakkan sebagai metode kehidupan sampai-sampai suatu kali pernah Rosullah bercucuran darah ketika dilempari batu oleh kafir quraisy saat berdakwah di Thaif.
Semua ini sudah menjadi konsekwensi bagi penganut islam yang setia, oleh karena itu Allah SAW menganjurkan terhadap orang islam supaya bersabar atas segala cobaan dan musibah yang menimpanya, karena itu merupakan sebuah cobaan dari-Nya dan Ia pun akan membalasnya.

* Penulis adalah Mahasiswa tingkat III kuliah Syari'ah wal-Qonun Univ. Al-Ahgaff


0 komentar:

Posting Komentar