Rangkaian Kehidupan

Oleh: Makrufi Syuaib*
Teman…! kita seringkali menganggap dunai ini sebagai sesuatu yang sulit, dan kita merangkainya dengan hati penuh pilu. Dengan kata lain, dunia bagi kita bagaikan benang yang kusut yang penuh dengan keruwetan.




Namun, kalau kita melihat sisi lain dunia, ada banyak keindahan yang hadir di sana dan juga ada banyak kesenangan yang mampu diwujudkan asalkan kita mau melihat dengan tekun dan jeli. Begitu juga dengan kegagalan yang menimpa kita seringkali kita jadikan kegagalan tersebut sebagai alasan untuk berhenti melangkah, padahal kalau kita bersikap seperti itu, bisa jadi kita dikatakan orang yang keliru, sebab kegagalan adalah sebuah cara Allah SWT. dalam mengajarkan kepada kita tentang arti kesungguhan. Kegagalan adalah sebuah usaha yang tak akan pernah berakhir dan sebuah pelajaran tentang bagaimana meraih sebuah harapan yang sudah lewat.

Memang tak ada kesuksesan yang diraih dalam waktu semalam, oleh sebab itu, yakinlah dengan kesabaran yang kita jalani, kita akan meraih semua harapan dan impian kita. Karena setiap makhluk mempunyai keunikan masing-masing, Allah menitipkan sepasang sayap pada burung untuk terbang dan mengamanatkan sepasang sirip kepada ikan agar bisa berenang.
Begitupun dengan kita, Allah menitipkan kepada kita tubuh yang sempurna, pikiran yang cerdas dan beragam kemuliaan yang kita miliki. Tapi Alllah menyandingkan semua itu dengan cobaan, tantangan, hambatan dan dengan ujian buat kita.

Itu semua adalah bagian dari perjalanan kita dalam belajar dan berusaha serta merupakan rencana Allah untuk kita, agar memahaminya terhadap apa yang terjadi di sekitar lingkungan kita. Layakkah kita untuk berhenti? Pantaskah kita mudah mengeluh? Jawabannya ada pada hati kita sendiri. Dan saya yakin semua ujian itu adalah rahasia Allah agar kita makin sempurna, pemikiran kita semakin terbuka dan kemuliaan kita semakin nampak.

Jadi, rangkaian gambar dunia ini mana yang akan kita susun? Dunia yang penuh angkara atau dunia yang penuh cinta? Dunia yang penuh duri atau dunia yang penuh peduli? Kita sendirilah yang akan merangkai potongan-potongan gambaran itu.

* Mahasiswa Univ. Al Ahgaff mustawa awal

0 komentar:

Posting Komentar