Need For Achievment

Oleh : Bin Hasyim *)

nilai-nilai sosial masyarakat madani (civil society) dalam peradaban manusia selalu mengalami goncangan dan perubahan dalam setiap kurunnya. Dalam dasawarsa terakhir ini –abad millenium- lapisan masyarakat yang memiliki kebudayaan dan mengutamakan progresifitas inovasi selalu merasa unggul dibanding dengan kebudayaan lain.


Sehingga mereka menganggap kebudayaan yang mereka miliki selalu lebih tinggi dari kebudayaan lainnya. Nilai-nilai peradaban yang mereka miliki didasarkan dengan paham materialisme yang diusung marxisme yang mempengaruhi jiwa-jiwa materialis (maaddy) yang mereka kampanyekan.
Yahudi dalam hal ini sangat berperan dalam proses evolusi dan revolusi materialistis yang terjadi di berbagai belahan dunia saat ini. Dalam semua agama yang terjadi sekarang sangat berbeda dengan dahulu disebabkan adanya radikalisme pemikiran yang diusung secara implisit oleh mereka.
Masuni (free mansorry) yang memiliki titik di seluruh dunia saat ini merajalela merasuk ke dalam berbagai sekte yang dianggap mudah untuk dipengaruhi melalui berbagai media. Mereka juga mempengaruhi masyarakat sosial melalui pemikiran yang diusung berbagai pakar yang punya kredibilitas tinggi.
Dalam term sejarah, perubahan ini jauh sebelumnya telah diusung dengan gamblang oleh para filosofi barat yahudi yang terpengaruh dengan paham marxisme. Mereka memasuki dunia pemikiran, karenanya hal itu sangat merubah secara cepat. Dengan adanya revolusi industri dan revolusi gereja pada abad 16 yang mereka banggakan dapat merubah dunia secara cepat dan tepat. Walaupun kesenjangan sosial dan protes sosial tak terelakan terjadi di berbagai belahan dunia, khususnya eropa.
Perubahan secara drastis dan cepat (revolusi) sangat dipengaruhi oleh ideologi yang mereka pakai. Prinsip be influence yang mereka gunakan sebagai stake holder melalui agent of change (al-waazi' addiiny) yang mereka miliki terbukti dapat mendistorsi semua hal yang hakiki.
Paham yang mereka miliki sebenarnya telah diusung jauh oleh baginda Nabi Muhammad saw. sebagai insan kamil. Rasul mampu berinteraksi secara sempurna dalam berbagai hal baik interaksi horizontal (habl min an-nas) ataupun vertikal (habl min Allah), dengan kaum kecil ataupun kaum bangsawan, dalam bidang sosial politik, ekonomi, budaya, toleransi agama dan semua hal yang berkaitan dengan aktifitas kehidupan makhluk, dengan akhlaknya yang mulia yang bukan hanya diakui kaum muslimin, namun juga oleh semua agama. Al-quran dalam hal ini berkomentar tentang akhlak Rasul
وإنك لعلى خلق عظيم. القلم 4
"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung"

Be influence dalam hal ini sangat mempengaruhi dakwah Rasul pada saat itu. Dengan semangat dakwah yang dimiliki Rasul dengan cepat dan mudah bisa memperluas wilayah dakwah beliau. Selain itu kecerdasan yang dimiliki beliau dapat mempercepat perubahan di jazirah arab pada khususnya. Intelektual, spiritual, serta emosional question perfect dimiliki Rasul. Bukan hanya Intelektualitas yang dimiliki Rasul sebagai seorang yang jenius dapat berpengaruh tetapi interaksi sosial secara fleksibel menjelma dalam diri baginda nabi dapat merubah seseorang, bukan hanya pengaruh sosial yang dimiliki beliau tetapi akidah mereka pun diubah dengan mudah.
Manhaj dakwah baginda seperti apa yang disebutkan dalam Al-qur'an surat ali-imran :159-160 :

فبما رحمة من الله لنت لهم ولو كنت فظا غليظ القلب لانفضوا من حولك فاعف عنهم واستغفر لهم وشاورهم في الأمر فإذا عزمت فتوكل على الله إن الله يحب المتوكلين (159) إن ينصركم الله فلا غالب لكم وإن يخذلكم فمن ذا الذي ينصركم من بعده وعلى الله فليتوكل المؤمنون (160)

"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati keras, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawkkal kepada-Nya".(159) "Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberikan pertolongan ), maka siapakah geranangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mu'min bertawakal".(160)
Dakwah yang ada dalam masa Rasul dan sahabat terpusat dalam beberapa point :
1. Ideologi tentang pusat kosmos yang bertitik pada keesaan tuhan;
2. Etika yang didasarkan syari'ah (akhlaq);
3. Gairah kesuksesan (Need For Achievment) dalam memberikan pengaruh (be enfluence) dakwah;
4. Tidak adanya paksaan dalam berdakwah.
Sangat berbeda dengan komunis yahudi yang mendasarkan teori mereka terhadap karl mark sebagai buah dari darwinisme yang berkembang di barat hingga sekarang. Point penting penyebaran ideologi mereka adalah :
1. Ideologi yang mendasarkan pada materi sebagai pusat kosmos;
2. Rusaknya etika dan moral ;
3. Need for Achievment yang didasarkan pada imperialisme (isti'mary) barat;
4. Pemaksaan, perusakan, dan pembunuhan jiwa manusia.
Dalam manhaj dakwah yang mendasarkan pada zaman imperialime, kolonialisme, marxisme, dan darwinisme sebagai ideologi yang dapat merusak dan membunuh berjuta-juta jiwa yang bertebaran. Lenin, Stalin, dan Hitler sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam pembunuhan 50 juta lebih, karena mendasarkan ideologi seperti itu. Namun pembunuhan jiwa manusia pada zaman mereka, tidak jauh berbeda dengan zaman sekarang yang melebihi dari jumlah yang hilang karena kebengisan jiwa mereka. Bukan hanya pembunuhan secara terang-terangan yang terjadi, tetapi pembunuhan jiwa manusia melalui berbagai media yang mereka kuasai. Semua hal itu akan mengembalikan kita pada zaman jahiliyah yang mendasarka peradaban terhadap materialisme sehingga mengakibatkan rusaknya etika dan moral.
Sangat berbeda dengan manhaj yang diterapkan Rasul yang mendasarkan pada ketuhanan sebagai titik kosmos dan Akhlaq sebagai dasar interaksi sosial masyarakat. Sehingga perubahan yang terjadi adalah keselarasan, keseimbangan sosial didalam kehidupan dalam semua aspek. Need for achivmen yang ada dalam islam bukan didasarkan pada nafsu dan syahwat setan, tetapi selalu didasarkan pada kesabaran dan keikhlasan seorang al-Waazi'ad-Diiny dalam memperluas dakwah islam. Bukan karena kepentingan pribadi atau golongan, tetapi karena ikhlas menegakan, membela, dan berjihad di jalan Allah. Kalau itu bisa terimplementasikan, maka kita akan kembali merasakan kehidupan zaman Rasul sebagai zaman yang paling baik, tertata sesuai syariat islam.
Mungkin semua itu akan terjadi, tapi kapan? Sesudah bertebarannya mahasiswa al-ahgaff? mahasiswa ahqaff yang mana? Yang rajin, yang mumtaz, atau para putra bangsawan dari kalangan pesantren, atau para habib selaku pewaris dan generasi rasul? atau akan muncul seseorang dari kalangan biasa yang dapat fleksibel dalam semua aspek?
Anda yang akan menjawabnya sendiri!!
Atau, akan kembali ke teori barat ketika ada kebaikan maka white color crime (kejahatan kerak putih) dan black color crime (kejahatan kerak hitam) akan selalu ada. Atau, semangat meraih sesuatu yang hanya kita inginkan (Need For Achievment).

*) Mahasiswa al Ahgaff Univ. tingkat II, Pemerhati Sosial dan Budaya Islam.

0 komentar:

Posting Komentar